Burung Cendrawasih Merah

Burung cendrawasih merah memiliki nama ilmiah Paradisaea Rubra, merupakan jenis burung cendrawasih yang memiliki ukuran sedang dengan panjang 33 cm. Banyak yang menganggap bahwa burung ini memiliki warna merah meski kenyataannya burung ini sebenarnya memiliki perpaduan warna kuning dan coklat. Perpaduan warna tersebut terlihat begitu pekat di beberapa bagian, seperti paha dan ekor, yang membuatnya terlihat seperti warna merah saat terkena matahari pagi. Gradasi warna kuning dan coklat yang sempurna pun terlihat kemerahan karena di bagian punggung menuju ke kepala, burung ini memiliki warna bulu yang putih. Jadi, tidak heran jika banyak yang menanggap bahwa burung cendrawasih ini memiliki warna merah.

Burung cendrawasih merah jantan dan yang betina pun memiliki perpedaan yang cukup mencolok. Untuk pejantan, mereka umumnya memiliki warna yang eksotis dan terlihat mengkilap. Bahkan pada beberapa burung cendrawasih merah lain memiliki mutasi warna dengan campuran kuning emas dan hijau. Warna kuning emas ada di bagian punggung yang biasanya ditumbuhi bulu berwarna putih. Sedangkan warna hijau bisa dilihat di area wajah dengan corak hitam di bagian mata. Jika burung cendrawasih merah jantan terlihat mempesona, tidak dengan burung cendrawasih merah yang betina. Selain ukurannya yang lebih kecil daripada burung jantan, burung betina memiliki warna coklat tua seperti burung dara. Bahkan tidak memiliki bulu hiasan di bagian ekor layaknya burung jantan. Ya, kegunaan corak warna pada bulu burung memang vital karena digunakan untuk merayu pasangannya. Betina hanya mencari pejantan dengan warna paling eksotis dan tarian yang menggoda.

Burung cendrawasih merah merupakan burung asli Papua yang sudah memiliki status terancam punah. Hal ini tak lepas dari pembabatan hutan dan hilangnya habitat asli burung cendrawasih di hutan hujan tropis papua. Apalagi hingga saat ini peneliti semakin kesulitan menemukan keberadaan burung cendrawasih merah yang menjadi indikasi bahwa jumlah burung ini pun menurun drastis dalam satu dekade terakhir. Ini sangat disayangkan karena pemerintah seolah membiarkan hal ini terjadi.

 

Scroll to Top