Modal Sedikit, Yuk Ketahui Cara Budidaya Kroto dengan Media Toples

Kroto merupakan telur atau larva semut yang berbentuk seperti butiran nasi dengan ukuran sekitar 1 cm. Saat ini kroto banyak digunakan untuk kebutuhan obat herbal maupun pakan burung. Hal inilah yang menyebabkan ternak kroto memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Salah satu cara budidaya kroto dengan media yang murah yaitu menggunakan toples. Berikut ini tips budidaya kroto menggunakan media toples yang bisa anda terapkan di rumah.

Table of Contents

Tips Jitu Budidaya Kroto dalam Toples

  1. Mengetahui karakter Kroto

Sebelum membudidayakan kroto, penting untuk mengetahui karakteristik dari kroto yang akan diternak. Hal ini bertujuan untuk memudahkan saat melakukan perawatan. Umumnya kroto yang terdiri dari 4 jenis. Diantaranya kroto pekerja yang tugasnya mengasuh dan melindungi kroto muda, kroto prajurit yang memiliki peran menjaga dan melindungi koloni semut dan makanannya dan kroto pejantan yang bertugas mengawini kroto ratu agar bertelur.

Kroto ratu yang bertugas menghasilkan telur. Jika sudah menjadi semut rangrang, kroto ratu bisa menghasilkan telur dengan jumlah ribuan. Dari semua telur tersebut, kroto dengan ukuran besar akan menjadi ratu dan biasanya dihasilkan pada bulan september hingga Januari. Sedangkan telur dengan ukuran yang lebih kecil akan menjadi semut prajurit maupun semut pekerja.

  1. Menyiapkan Bibit Kroto

Setelah mengetahui karakter setiap jenis kroto, maka anda bisa menyiapkan bibit kroto yang akan dibudidayakan. Cara budidaya kroto bisa dilakukan dengan mengambil bibit dari alam maupun membelinya di penjual kroto. Namun, bibit kroto yang diambil di alam lebih baik dari segi perawatan. Hal ini dikarenakan, kroto tersebut akan memakan berbagai jenis makanan yang diberikan. Berbeda dengan kroto yang dijual karena sudah memiliki kebiasaan makan tertentu.

Untuk pembelian bibit kroto ratu biasanya membutuhkan modal yang lebih banyak, karena harga kroto ratu yang lebih mahal. Untuk menyiasati hal ini, maka anda bisa menerapkan budidaya tanpa kroto ratu. Selain lebih murah dari segi biaya untuk pembelian bibit, waktu yang dibutuhkan untuk perawatannya juga lebih mudah. Dengan begitu, anda juga bisa menghemat dari segi pemberian pakan.

  1. Memilih Lokasi yang Tepat

Jika anda menginginkan keberhasilan dalam membudidayakan kroto, sebaiknya memilih lokasi yang tepat. Kroto menyukai tempat yang jauh dari keramaian, sehingga anda perlu menentukan lokasi dengan jarak sekitar 50 hingga 500 meter dari tempat keramaian. Selain itu, usahakan lokasi berada di ketinggian 1.500 hingga 1.800 mdpl dengan suhu 26 derajat celcius dan kelembaban udara 60 – 70%. Dengan cara budidaya kroto ini, pertumbuhan kroto bisa lebih optimal.

  1. Menyiapkan Media Perawatan

Sebelum memulai beternak kroto, anda perlu menyiapkan media perawatan yang akan digunakan yaitu toples. Sebenarnya ada beberapa alternatif media untuk ternak kroto diantaranya dengan besek atau paralon. Namun penggunaan media besek membutuhkan biaya yang lebih mahal. Sedangkan kekurangan media paralon yaitu kesulitan saat melakukan pemanenan. Toples sendiri lebih murah dan mudah didapatkan.

Siapkan toples dengan ukuran yang sedang dan lubang yang cukup untuk memudahkan pengisian. Selanjutnya, lubangi pada bagian bawah dengan diameter sekitar 5-7 cm. Kemudian tutup kembali lubang di bagian bawah menggunakan lakban. Jumlah toples yang dibutuhkan menyesuaikan dengan jumlah bibit kroto yang akan diternak.

  1. Mengisi Toples dengan Bibit

Bibit yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam toples dan kemudian ditutup kembali agar tidak keluar. Siapkan wadah berupa nampan yang datar, yang sebelumnya sudah diisi air setengahnya. Lalu, masukkan batu bata pada tengah tengah nampan hingga menambah ketinggian setengah dari sebelumnya. Selanjutnya cara budidaya kroto dilakukan dengan menaruh toples diatas nampan tersebut, dan usahakan dalam posisi yang tegak.

Jika memang jumlah bibit yang diternak lebih banyak, maka anda dapat membuatkan kandang dalam bentuk rak rak. Rak tersebut yang nantinya berfungsi sebagai tempat menyimpan toples. Adapun tujuan dari penggunaan nampan  yang berisi air, yaitu agar membuat semut rangrang tidak kabur. Selain itu, hal ini juga dapat mengantisipasi hewan lain yang akan memakan makanan kroto.

  1. Pembuatan Rak

Untuk pembuatan rak yang tepat sebagai kandang kroto bisa menggunakan bahan serat maupun menyesuaikan dari bibit yang diternak. Dalam pembuatan rak ini, usahakan tidak menggunakan dalam jumlah yang banyak, karena bisa menyebabkan sirkulasi udara terganggu. Selain itu, jangan lupa menaruh nampan yang berisi air pada kaki rak.

  1. Pemberian Pakan

Pakan menjadi faktor yang cukup penting dalam menentukan pertumbuhan kroto. Semakin baik jenis pakan yang diberikan, maka pemanenan bisa dilakukan lebih cepat. Maka dari itu, pakan yang diberikan seharusnya memiliki nilai gizi yang tinggi. Ada beberapa jenis pakan untuk cara budidaya kroto diantaranya ulat hongkong, cacing tanah dan ulat pisang.

  1. Perawatan Kroto

Selain memastikan jenis pakan yang tepat, anda juga harus memberikan pakan kroto secara teratur. Selain itu, pembersihan kandang juga harus dilakukan secara teratur dan memeriksanya secara rutin. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi agar tidak ada hewan lain yang mengancam keberadaan kroto tersebut. Anda juga perlu memastikan jika kondisi cahaya yang dibutuhkan sudah sesuai serta kelembaban dan suhu di dalam kandang tetap terjaga.

  1. Melakukan Pemanenan

Setelah melakukan perawatan dengan baik, maka anda tinggal menunggu waktu untuk melakukan pemanenan. Umumnya pemanenan dilakukan ketika perawatan 4 hingga 6 bulan. Mungkin ada beberapa yang sudah bisa melakukan pemanenan sebelum 4 bulan. Namun dengan menunggu sedikit lebih lama, maka koloni yang dihasilkan bisa lebih banyak, sehingga pemanenan kroto akan lebih menguntungkan.

Cara memanen kroto harus dilakukan dengan hati hati dan menggunakan beberapa peralatan diantaranya sarung tangan karet, ember dua buah dan tepung kanji serta sepatu bot. Penggunaan tepung kanji ini untuk dioleskan ke sepatu bot dan sarung tangan, untuk melindungi dari serangan semut. Sebaiknya pemanenan dilakukan dini hari. Cara budidaya kroto ini dilakukan karena pada saat tersebut, semut sudah tidak terlalu aktif.

Itulah beberapa cara yang bisa diterapkan untuk membudidayakan kroto. Selain membutuhkan makanan yang sesuai, kroto yang perlu perawatan yang tepat agar pemanenan bisa dilakukan lebih cepat. Usahakan untuk memilih lokasi yang jauh dari keramaian dan jangkauan binatang yang dapat membahayakan kroto, sehingga menyebabkan hasil panen berkurang.

Scroll to Top