Ada banyak faktor yang diperkirakan dapat menyebabkan seorang bayi lahir dengan bibir sumbing. Namun, ibu tidak perlu khawatir karena kekurangan ini masih dapat diatasi dengan prosedur operasi. Untuk merawat bayi dengan bibir sumbing, ibu wajib melakukan beberapa hal berikut ini sebagai cara merawat bayi bibir sumbing.
- Gunakan botol lunak yang dapat dipencet-pencet
Bayi bibir sumbing yang tidak memiliki kelainan atau sindrom lain masih dapat minum susu dengan dot biasa. Gunakan botol lunak yang dapat dipencet-pencet dan perbesar lubang pada dot hingga 2 mm. Saat memberikan susu, pencet-pencet botol dengan perlahan sehingga aliran susu yang keluar menjadi lancar.
Cara merawat bayi bibir sumbing adalah dengan menempatkan bayi dalam posisi setengah duduk saat memberikan susu. Jangan lupa buat bayi agar sering sendawa. Susu yang habis dalam waktu 15 menit menandakan bahwa bayi sudah lancar mengedot.
- Berikan MP-ASI di usia 6 bulan
Makanan pendamping ASI atau MP-ASI dapat diberikan saat bayi berusia 6 bulan dan tidak perlu dibedakan dengan bayi normal. Sebaiknya ibu membuat MP-ASI sesuai dengan umur bayi yang resepnya dapat dilihat dan dipelajari dari buku maupun internet.
- Bersihkan hidung dari makanan yang mampir
Bayi dengan kelainan bibir sumbing akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan biasanya awal-awal belajar makan akan sering bersin dan makanan keluar dari hidung. Saat hal ini terjadi, ibu tidak perlu panik karena bayi hanya sedang beradaptasi. Ibu hanya perlu membantu bayi membersihkan makanan yang keluar dari hidung tersebut.
- Tahapan perawatan
Pada usia 0-3 bulan, ibu harus memeriksakan kondisi anak dengan kelainan bibir sumbing untuk pemeriksaan awal dan mendeteksi dini jika ada kelainan lain. Selanjutnya, pada usia 3-4 bulan, ibu dapat membawa bayi untuk melakukan operasi bibir atau labioplasty.
Di usia 18-24 bulan, bayi dapat melakukan operasi langit-langit atau palatoplasty dilanjutkan terapi wicara saat usia bayi 1,5 tahun. Terapi wicara dilakukan pada usia 1,5-4 tahun.