Gunung Krakatau memiliki nama internasional Krakatoa atau Rakata. Gunung ini merupakan kepulauan vulkanik yang masih aktif hingga kini. Krakatau terletak di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, lebih tepatnya di perairan Selat Sunda, yang berada di antara Pulau Jawa dan Sumatra.
Pada tahun 535 Gunung Krakatau pernah meletus hebat yang menyebabkan tsunami, langit gelap, dan cuaca dingin. Kemudian membuat terbentuknya Selat Sunda serta menyebabkan hilangnya peradaban Pasemah Lampung dan Salakanegara Banten selama 20-30 tahun.
Pada tahun 1680 Gunung Krakatau kembali meletus dan peristiwa itu masih berlanjut hingga menyebabkan Krakatau sirna karena letusan kataklismik pada tanggal 26 dan 27 Agustus 1883. Kawasan ini sekarang merupakan cagar alam yang memiliki empat pulau kecil yaitu : Pulau Rakata, Pulau Sertung, Pulau Anak Krakatau,dan Pulau Panjang. Menurut penelitian, semua pulau yang ada saat ini berasal dari gunung berapi tunggal Krakatau yang pernah ada di masa lalu.
Letusan Gunung Krakatau saat itu menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat menjadi gelap selama 3 hari akibat debu vulkanis yang menutup atmosfer. Matahari bersinar redup selama setahun. Serta hamburan debu sampai di langit Norwegia dan New York.
Tercatat jika letusan Gunung Krakatau merupakan bencana paling besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Namun kemajuan teknologi saat itu belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi pada waktu itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.