Kenali Efek Perut Ibu Hamil Sering Tertekan Berdasarkan Masa Trimester

 

Menjalani kondisi kehamilan yang baik-baik saja tentu menjadi dambaan bagi semua ibu hamil. Namun anda tidak dapat menghindari beberapa aktivitas yang mengakibatkan perut tertekan. Pastinya anda akan merasa khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap janin. Maka dari itu agar lebih waspada simak efek perut ibu hamil sering tertekan berikut ini.

Dampak Aktivitas Berlebih Pada Ibu Hamil Sesuai Usia Kehamilan

  1. Masa Trimester Pertama

Pada usia kehamilan minggu pertama biasanya ibu hamil mengalami banyak gejala keluhan. Hal ini terjadi karena adanya penyesuaian dengan perubahan hormon di dalam tubuh. Peningkatan kadar estrogen dan hCG ini menyebabkan ibu hamil mual, muntah, sampai tidak selera makan. Bahkan pada trimester pertama rentan terjadi keguguran, jika tidak dijaga dengan baik.

Sering kali resiko keguguran terjadi karena sang ibu tidak mengalami gejala-gejala tertentu. Selain itu efek perut yang belum tampak membuncit terkadang menjadi alasan bebas menjalani aktivitas berat. Padahal perubahan hormon di trimester pertama sangat menguras energi. Sehingga kerap membuat emosi para ibu hamil bergejolak dan mudah lelah.

Sebenarnya pada awal kehamilan dinding-dinding rahim sudah mulai menebal, dan melindungi janin dari tekanan. Namun apabila perut sering tertekan akibat jongkok atau terbentur, justru membahayakan kehamilan anda. Sebab akan muncul bahaya secara fisik pada janin di dalam kandungan, serta menghalangi perkembangan si janin.

  1. Masa Trimester Kedua

Memasuki usia kehamilan 15 minggu, gejala di trimester pertama biasanya berkurang. Perut mulai terlihat membuncit dan kulit di sekitar perut cenderung gatal. Efek perut ibu hamil sering tertekan semakin beresiko dan harus ekstra hati-hati. Ada baiknya mengurangi aktivitas yang sekiranya membuat tubuh mudah lelah, dan berdampak pada pertumbuhan janin.

Apabila perut yang tertekan di bagian dekat dengan rahim, maka menyebabkan terhalangnya pernafasan bayi. Kondisi sesak pada janin ini harus dihindari agar tidak sering terjadi dan beresiko keguguran. Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan tidak melakukan gerakan yang menekan perut. Selain itu usahakan tidak terlalu sering membawa benda-benda berat.

  1. Masa Trimester Ketiga

Pada usia kehamilan ke 27 minggu, rahim akan mendorong diafragma dan pernapasan terasa lebih sesak. Tekanan yang didapatkan karena menggendong anak balita, akan membuat perut terasa nyeri. Namun anda tidak perlu cemas karena rahim sudah dirancang untuk melindungi janin. Akan tetapi usahakan mengurangi beban, supaya tidak mengganggu pergerakan si janin.

Lahirnya sang buah hati ke dunia menjadi kebahagiaan tersendiri untuk para orang tua. Namun tidak semua ibu hamil mengalami masa kehamilan yang lancar dan baik-baik saja. Pada trimester tertentu kandungan pasti rentan terjadi resiko, maka dari itu ibu hamil harus ekstra waspada. Usahakan mengurangi aktivitas yang sekiranya membuat perut tertekan dan membahayakan perkembangan janin.

 

Scroll to Top