Masjid Agung Sumenep dikenal sebagai satu di antara masjid tertua yang ada di Indonesia. Meskipun berstatus sebagai masjid tertua, namun kondisi bangunannya masih sangat kokoh. Namun bukan itu yang menarik dari masjid ini. Yang menarik dari masjid ini bisa dilihat dari gaya arsitektur masjid.
Sama halnya dengan masjid-masjid kuno yang ada di Indonesia, ada perpaduan budaya yang cukup kental pada segi arsitekturnya. Meskipun tidak bisa dipungkiri juga jika kini sudah ada cukup banyak sentuhan modern pada masjid. Misalnya saja seperti jam digital masjid.
Ada hal yang cukup unik pada masjid ini. Yakni sebuah perang yang terletak di atas kubah. Selain itu ada juga batu giok dengan berat mencapai 29 kilogram. Tetapi tidak hanya itu saja yang menarik dari salah satu masjid kebanggaan masyarakat Sumenep ini. Ada hal lain yang membuat masjid ini cukup unik. Apalagi jika dilihat dari arsitekturnya.
Sejarah Berdirinya Masjid
Pertama kali dibangun, ukuran masjid tidaklah seluas seperti sekarang ini. Bahkan bisa dikatakan masjid ini ukurannya sangatlah kecil. Nah, saat pertama kali dibangun, Masjid Agung ini dikenal dengan nama Masjid Laju.
Menurut sejarahnya, pembangunan masjid ini pertama kali dirintis oleh Adipati Sumenep ke-21 yang bernama Pangeran Anggadipa. Seiring berjalannya waktu, masjid ini pun sudah tidak mampu lagi menampun umat Islam yang ingin beribadah di masjid tersebut.
Barulah pada tahun 1779, Pangeran Natasukuma I memerintahkan untuk membangun sebuah masjid dengan ukuran yang lebih besar. Sementara itu, untuk arsitektur masjid sendiri ditunjuklah seorang arsitektur asal Tiongkok bernama Lauw Piango.
Tampaknya penunjukan arsitektur yang berasal dari Tiongkok inilah yang membuat arsitektur masjid menjadi cukup unik. Jika memang seperti itu, lalu apa saja yang unik dari Masjid Agung yang ada di Sumenep ini?
Keunikan Arsitektur Bangunan Masjid
Saat berkunjung ke Pulau Madura, belumlah lengkap jika tidak mampir ke salah satu masjid tertua yang ada di Madura ini. Selain berstatus sebagai salah satu masjid tertua, ada cukup banyak hal menarik dari masjid ini. Misalnya jika dilihat dari gaya arsitektur masjid yang cukup unik.
- Gerbang Masjid
Anda dijamin akan langsung terpesona setelah melihat gerbang masjid. Bahkan banyak yang menyebutnya sebagai landmark dari Pulau Madura. Tentunya bukan tanpa alasan. Kenapa bisa seperti itu?
Coba Anda perhatikan bentuk gerbang pada Masjid Agung Sumenep ini. Sekarang bandingkan dengan mencermati beberapa gerbang dari kastil yang ada di Eropa. Pastinya Anda akan langsung paham apa yang dimaksud di sini.
Ya, memang benar. Banyak yang mengatakan jika gerbang masjid secara bentuk ada kemiripan dengan gerbang sebuah kastil. Tidak mengherankan bila masjid tersebut memiliki kekhasan sendiri di tanah air.
- Gaya Arsitektur yang Dipilih
Ada cukup banyak perpaduan gaya arsitektur pada masjid ini. Mulai dari Cina, India, dan Nusantara. Untuk arsitektur gaya Cina, terlihat sangat jelas dari pemilihan warna kuning pada gerbang masjid.
Dan ternyata warna kuning sendiri merupakan warna kerajaan pada kekaisaran Tiongkok. Sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan. Pasalnya arsitektur masjid sendiri merupakan orang berkebangsaan Tiongkok.
Seperti halnya masjid-masjid kuno yang ada di Indonesia, bagian selaras atau arcade Masjid Agung ini dibuat secara luas. Nah, pada tiang-tiang penghubungnya inilah cukup kental nuansa India di dalamnya. Pasalnya dibuatkan bentuk lengkungan layaknya seperti bangunan masjid yang ada di India.
Sementara itu jika dilihat dari atapnya, masjid ini atapnya berbentuk limas persegi empat. Model atap seperti ini memang menjadi salah satu ciri gaya arsitektur Jawa. Kemudian pada bagian ujung atap masjid terdapat mustaka berbentuk tiga bulatan. Sebuah bentuk yang umumnya menjadi identitas masjid lokal yang ada di Indonesia.
Selain itu, pengaruh budaya lokal lainnya juga bisa dilihat dari berbagai ukiran yang menghiasi jendela dan pintu masjid. Uniknya, ukiran yang ada pada masjid ini justru cukup kental dengan budaya Tiongkok.
Pasalnya ukiran pada masjid ini memiliki kemiripan dengan bentuk ukiran yang ada di daerah Palembang. Kita tahu sendiri jika Palembang termasuk daerah yang cukup kuat dipengaruhi oleh budaya Tiongkok.
Sebenarnya itu hanya sekilas tentang berbagai keunikan pada masjid ini. Artinya masih cukup banyak keunikan lain yang ada pada masjid ini. Sebenarnya sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia, bukan sesuatu yang mengagetkan. Apalagi arsitektur Masjid Agung Sumenep ini pun berasal dari Tiongkok.