Mengenal Metode Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara untuk menggali informasi. Selain itu bisa juga untuk meminta keterangan dan klarifikasi dari seseorang sebagai narasumber.

Tidak hanya itu ada juga yang mengartikan wawancara adalah bentuk komunikasi terstruktur antara dua orang atau lebih yang bisa dilakukan secara langsung maupun jarak jauh, tujuannya untuk membahasa dan menggali informasi tertentu.

Wawancara harus memiliki tujuan jelas serta makna yang melebihi maksud dari percakapan yang biasa dilakukan sehari-hari. Biasanya proses wawancara akan terjadi apabila komunikasi dilakukan bolak-balik antara pewawancara dan narasumber untuk menggali lebih dalam topik yang dibahas. Nah sebelum melakukan wawancara, kamu harus mengetahui metode-metode dalam wawancara.

Metode Wawancara

Berikut ini merupakan metode dalam wawancara:

  • Masa persiapan

Tahap ini merupakan tahap yang paling awal ketika akan melakukan wawancara. Maka tahap persiapan ini harus dilakukan dengan sebaik mungkin karena merupakan fondasi untuk melakukan wawancara nantinya.

Persiapan wawancara meliputi panduan wawancara, menulis daftar informan juga kontaknya jika ada, membuat janji terlebih dahulu dengan calon informan, mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk wawancara seperti surat ijin penelitan, proposal, alat rekam, dan segala keperluan lainnnya untuk wawancara.

  • Masa latihan

Tujuan melakukan masa latihan sebelum melakukan wawancara adalah untuk memberikan bekal keterampilan supaya data yang dikumpulan hasilnya baik. untuk materi, sifat dan lama program latian disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti jumlah dan kualitas pewawancara, mudah dan sulitnya kuesioner, besar anggaran yang disediakan dan waktu yang disediakan. Kira-kira begini contoh masa latihan formal:

  • Penjelasan tujuan dari wawancara
  • Penjelasan tugas pewawancara dan peranan pewawancara
  • Penjelasan setiap nomor dalam kuesioner. Jelaskan pula mengapa pertanyaannya disusun seperti itu. Lalu tujuannya apa. Jadi intinya pewawancara harus mengetahui maksud dari semua pertanyaan agar semua informasi terkumpul dengan tepat dan jelas.
  • Latihan wawancara
  1. Rencanakan kunjungan
  2. Pelaksanaan kunjungan wawancara
  • Opening wawancara

Opening dalam wawancara haruslah berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya atau tidak terikat.

  • Real wawancara
  • Closing wawancara
  1. Konsep wawancara
  • Situasi wawancara

Dalam situasi wawancara terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

  1. Waktu saat wawancara harus dicari setepat mungkin. Tujuannya supaya responden tidak merasa terganggu. Dan juga upayakan agar waktu wawancara tidak lama
  2. Tempat untuk wawancara pun harus tempat yang telah disepakati oleh responden dan masyarakat sekitarnya
  3. Dengan adanya orang lain ketika wawancara dapat menambah komunikasi atau bahkan bisa juga mengurangi kelancaran komunikasi sat wawancara
  4. Sikap masyarakat ketika wawancara pun harus diperhatikan sedemikian rupa. Tujuannya supaya komunikasi dapat terjalin dengan baik.
  • Faktor Pewawancara

Untuk faktor pewawancara sendiri ada 4, yaitu:

  • Karakteristik sosial

Karakteristik sosial merupakan hal yang penting dalam wawancara. Misalnya penampilan pewawancara dan latar belakang sosial dari si pewawancara adalah hal yang dapat memperlancar proses wawancara atau bahkan bisa menjadi penghambat. Sedangkan faktor yang mempengaruhi interaksi yaitu sikap, ciri-ciri sosial, latar belakang responden, dan kesehatan.

  • Keterampilan ketika wawancara

Keterampilan bertanya serta gerak-gerik dari pewawancara akan mengundang jawaban yang lancar dan tepat dari responden.

  • Motivasi

Bagi seorang pewawacara motivasi sangatlah penting. Karena motivasi yang tinggi akan membuat aman dalam wawancara

  • Rasa aman

Seorang pewawancara harus mampu membuat respon merasa aman ketika menjawab pertanyaan.

  • Faktor responden
  • Isi schedule kuisioner

Kuisioner merupakan alat untuk mengumpulkan daftar pertanyaan dan data. Pertanyan yang ada dalam kuisioner haruslh terperinci dan lengkap.

Ciri-Ciri Pewawancara

Sebagai seorang pewawancara harusnya mampu membangun suasana kondusif agar aktivitas wawancara tidak berjalan dengan kaku. Dengan demikian narasumber/ responden pun akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan. Lalu bagaimana sikap-sikap yang harus dimiliki oleh pewawancara, berikut penjelasannya:

  • Menghindari ketegangan

Sebaiknya pewawancara pun harus menghindari ketegangan ketika aktvitas wawancara.  Maka pewawancara harus memberi pertanyaan yang sesuai dengan topik serta terarah. Maka pewawancara harus sopan dan menghormati narasumber dalam keadaan apapun.

  • Netral

Pewawancara yang baik harus mampu bersikap netral. Maksudnya adalah tidak memberikan komentar setuju ataupun tidak setuju dengan pernyataan yang disampaikan oleh narasumber.

  • Ramah

Seorang pewawancara harus bisa menciptkan suasana yang menarik bagi narasumber. Caranya pewawancara harus mampu membuat narasi yang terkait dengan pertanyaan yang disampaikan

Etika wawancara

Dalam wawancara hal yang penting adalah etika. Sebagai seorang pewawancara ini dia beberapa etika yang harus diperhatikan ketika wawancara:

  1. Mengidentifikasikan diri dengan menyebutkan nama anda terlebih dahulu
  2. Jelaskan topik serta tujuan wawancara yang akan anda lakukan
  3. Harusa datang tepat waktu sesuai dengan janji yang telah disepakati
  4. Penamilan, terutama cara berpakian anda harus sangat diperhatikan
  5. Bersikap ramah, sopan dan santun
  6. Gunakan bahasa yang komunikatif dengan respon baik sebelum maupun sesudah wawancara.

Demikian beberapa hal yang harus anda perhatikan ketika akan menjadi pewawancara. Apa yang ada dalam materibelajar.co.id ini semoga dapat anda praktikan secara langsung ketika wawancara ya. Yang paling penting jaga sikap anda ketika bertemu responden. Semoga bermanfaat dan wawancara anda berhasil ya.

Scroll to Top