Secara umum, rasa tidak nyaman sakit dada saat hamil merupakan reaksi alami terhadap perubahan fisiologis tubuh. Diafragma akan menekan rahim karena menjadi lebih besar setiap hari, menyebabkan nyeri dada.
Padahal, perubahan ukuran payudara yang terjadi selama kehamilan bisa berdampak pada ukuran tulang rusuk. Akibatnya, tulang rusuk akan mengembang, memberi tekanan pada dada dan menyebabkan sesak napas pada orang-orang tertentu.
Gangguan Sakit Dada Saat Hamil
Gangguan pencernaan, peningkatan asam lambung (mulas), tekanan dari bayi yang sedang berkembang, dan stres adalah semua faktor yang perlu dipertimbangkan. Bahkan masalah yang lebih parah dalam tubuh kadang-kadang dapat menyebabkan sakit dada saat hamil ini. Serangan jantung dan pembekuan darah di pembuluh darah (deep vein thrombosis), misalnya, serta serangan jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung bawaan.
Kedua penyakit ini sangat berbahaya, dan seringkali tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman di dada, tetapi juga gejala tambahan selama kehamilan. Sesak napas, pusing, denyut nadi yang cepat, keringat dingin, dan bahkan darah dalam batuk adalah semua gejalanya.
Cara Pencegahan Sakit Dada Saat Hamil
Jika Anda sudah lama duduk atau berdiri dengan postur membungkuk, Anda harus segera mengubahnya. Paru-paru mungkin terpengaruh oleh postur bungkuk, sehingga seolah-olah tidak memiliki cukup ruang untuk bernapas dan terhindar dari sakit dada saat hamil.
Luangkan waktu untuk yoga atau kursus meditasi beberapa kali seminggu. Anda juga dapat melakukan latihan menenangkan diri ini di rumah jika Anda mau. Meditasi atau yoga mungkin cukup untuk meredakan ketegangan dan kelelahan yang seolah membebani tubuh. Akibatnya, risiko ketidaknyamanan dada selama kehamilan berkurang.