Negara kita Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku yang tersebar dari Sabang hingga ke Merauke. Setidaknya terdapat 5 pulau besar dan ribuan pulau kecil yang membentuk Nusantara. Masing-masing suku yang ada di Indonesia ini memiliki bahasa, tradisi, dan adat yang berbeda. Disitulah letak kekayaan negeri tercinta ini.
Pulau yang paling besar di Indonesia adalah Kalimantan yang terdiri dari 5 bagian, yaitu barat, timur, selatan, utara, dan tengah. Kelima wilayah di Kalimantan tersebut merupakan provinsi yang memiliki suku dan kekhasan masing-masing. Kali ini, kita akan membahas salah satu kekayaan tradisional yang ada di pulau ini, yaitu rumah adat Kalimantan Tengah.
6 Jenis Rumah Adat Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah merupakan provinsi yang beribu kota Palangkaraya. Ternyata, di provinsi ini tidak hanya terdapat bukan satu macam rumah adat saja seperti yang ada di situs mimpibaru.com, melainkan ada beberapa jenis. Mari kita mengenalnya satu demi satu.
-
Betang Pasir Panjang
Rumah ini memiliki ukuran yang besar dan panjang. Pintu rumah terletak di bagian samping pada sisi yang lebar, bukan sisi panjangnya. Atap rumah ini memiliki model yang tinggi sehingga terlihat gagah dan kokoh.
Rumah tradisional ini bisa Anda saksikan di Pangkalan Bun, tepatnya di Kotawaringin Barat. Mayoritas suku Dayak yang merupakan penduduk asli Kalteng tinggal di rumah trasdisional ini. Ada sekitar 3 ribu orang suku Dayak yang tinggal di sana. Jika berkunjung ke sana, Anda akan disambut dengan tarian khas.
-
Rumah Betang Sei Pasah
Kalimantan Tengah memiliki kekayaan alam yang cukup terkenal, yaitu Sungai Kapuas. Di dekat sungai tersebut, kita juga bisa menemukan satu jenis rumah khas Kalimantan Tengah yang disebut dengan Rumah Betang Sei Pasah. Nama tersebut diambil dari nama desa setempat, yaitu Sei Patah yang berlokasi di Kapuas Hilir. Hanya saja, bangunan aslinya yang sudah berumur tua banyak yang lapuk.
Alasan itulah yang akhirnya membuat pemerintah setempat membangun kembali dengan sentuhan modern. Rumah khas Betang Sei Pasah tersebut dibuat menggunakan kayu ulin, seperti rumah tradisional di Kalteng lainnya. Rumah khas tersebut kini difungsikan sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah milik suku Dayak.
-
Rumah Betang Muara Mea
Rumah tradisional Muara Mea berada di Gunung Purei, Barito Utara, di desa yang bernama sama, yaitu Muara Mea. Tidak seperti rumah khas Kalteng lainnya, Rumah Betang Muara Mea memang bisa dikatakan relatif baru dibangun oleh pemerintah pusat. Saat ini, rumah khas tersebut dijadikan sebagai pusat pelestarian budaya dan tradisi dari suku Dayak.
-
Rumah Betang Damang Batu
Rumah tradisional Betang Damang Batu sudah berusia cukup tua, yaitu sekitar 1,5 abad. Rumah tersebut dibangun sejak tahun 1868 dan masih berdiri gagah hingga sekarang. Tidak mengherankan jika rumah khas ini menjadi rumah yang paling tua di daerah Kalimantan Tengah. Kecantikan dari rumah khas ini terletak pada lokasinya yang langsung menghadap ke arah Sungai Kahayan.
-
Rumah Betang Toyoi
Nama rumah khas ini diambil dari nama pendirinya, yaitu Toyoi Panji. Lokasinya ada di Desa Rumbang Malahoi, Kalimantan Tengah. Rumah Betang Toyoi juga dibuat dari kayu ulin dan telah mengalami pemugaran dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya. Keunikan dari bangunan rumah tradisional ini adalah meskipun tidak menggunakan paku satu pun, bangunan rumah tetap berdiri kokoh.
-
Rumah Betang Tumang Bukoi
Konsekuensi dari terjadinya modernisasi salah satunya adalah semakin sulit menemukan suku asli yang hidup di rumah khas mereka. Begitu juga dengan rumah khas dari Kalimantan Tengah, sudah sangat jarang yang masih ditinggali oleh suku Dayak. Sebagai contohnya adalah rumah tradisional yang ada di Desa Tumang Bukoi ini. Rumah Tumang Bukoi ini lebih difungsikan sebagai destinasi wisata.
Kalau ingin melihat dan menyaksikan tradisi khas dari suku Dayak, Anda bisa langsung menuju ke rumah ini. Lokasinya beradi di Desa Tumang Bukoi, Mandau Talawang, Provinsi Kalimantan Tengah.
Makna Bentuk Rumah Khas Kalimantan Tengah
Meskipun rumah adat Kalimantan Tengah terdiri dari beberapa macam, kesemuanya memiliki kesamaan dalam beberapa hal, di antaranya adalah berbentuk panggung dan panjang. Tentu hal ini ada alasannya.
Seperti diketahui, masyarakat suku Dayak zaman dahulu hidup di dekat sungai karena sungai merupakan sumber kehidupan. Untuk menghindari banjir dan hewan berbahaya, seperti buaya dan ular, maka rumah dibuat berbentuk panggung.
Selain itu, bagian hulu rumah selalu menghadap ke timur dan bagian hilirnya menghadap ke barat. Maknanya, suku Dayak harus bekerja keras sejak matahari tidak akan pulang sebelum matahari terbenam.